Selasa, 31 Agustus 2010

Gambar Hantu, Jin dan Makhluk Gaib


Gambar Foto Penampakan Hantu Nyata


FENOMENA MISTIS KERAJAAN GAIB NEGERI PALOH

Kerajaan alam gaib bernama Negeri Paloh itu sungguh-sungguh ada dalam kenyataan sebenarnya. Sistem pemerintahannya berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Pangeran Sandi. Keberadaan kerajaan gaib ini kerap memunculkan fenomena mistis....

Selain panoramanya yang indah, kawasan perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia juga menyimpan kekuatan gaib yang cukup besar. Peristiwa-peristiwa aneh sering terjadi di beberapa tempat. Mulai dari munculnya sebuah kota di tengah belantara, kemudian hilangnya sebuah pesawat berikut awaknya, sampai pada penculikan beberapa orang penduduk.
Paloh sendiri adalah nama sebuah kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimatan Barat. Kedudukannya sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Malaysia bagian timur. Uniknya, di Kecamatan paloh ini juga ada sebuah negeri gaib yang dikenal sebagai Negeri Paloh.
Daerah yang sebagian besar daratannya masih berupa hutan belantara ini telah diresmikan menjadi daerah konservasi. Beberapa tempat rekreasi yang memiliki panorama indah dan menarik, juga telah dikelola oleh Perhutani Provinsi Kalimantan Barat.
Tempat konservasi tersebut kerap dijadikan sebagai tempat kegiatan pemuda, khususnya para pencinta alam. Selain alamnya yang sejuk dan asri, keberadaan Paloh dengan pemukiman sedikit penduduknya itu, mulai menarik perhatian banyak orang.
Dengan menggunakan jasa angkutan umum yang memakan waktu kurang lebih delapan jam perjalanan, kita dapat tiba di perkampungan penduduk Paloh. Dari pemukiman penduduk memerlukan waktu empat jam lagi untuk bisa mencapai lokasi yang akan dituju dengan menelusuri anak sungai menggunakan perahu.
Jadi total waktu yang diperlukan kurang lebih dua belas jam lamanya. Memang perjalanan yang melelahkan. Namun bagi mereka yang haus dengan keindahan dan tantangan, perjalanan melelahkan itu akan terasa mengasyikan, apabila bila berkelompok.
Sampai di sana kita akan terpesona melihat bukit-bukit berdiri kokoh diselimuti jutaan pohon yang tumbuh berbaris membentuk satu kesatuan. Di tempat ini sering digunakan para pejalar dan mahasiswa melakukan hiking dan praktek lapangan.
Di lain tempat, namun masih dalam kawasan konservasi, terdapat pula hutan rawa yang tak kalah menariknya. Letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk. Untuk mencapainya diperlukan waktu empat jam. Itu pun harus menyusuri sungai dengan menyewa perahu.
Hutan yang berada tepat di tengah belantara itu sampai sekarang belum pernah disentuh oleh penunjung, menimbang lokasinya yang jauh dan sangat rawan. Didalamnya hidup beraneka jenis binatang buas dan berbisa.
Para penduduk juga meyakini bahwa tempat itu diselimuti hawa mistis dan dihuni sekelompok makhluk halus yang senantiasa muncul ke dimensi manusia dengan kejadian-kejadian anehnya.
Penampakkan yang sering disaksikan penduduk setempat adalah hadirnya sebuah kota dengan segala aktivitasnya di tengah hutan rawa tersebut. Peristiwa yang terjadi setiap tengah malam itu membuat penduduk yang pernah menyaksikannya terheran-heran.
Seketika itu suasana hutan yang sunyi dan senyap, berubah menjadi terang-benderang, gedung-gedung berdiri kokoh dihiasi cahaya lampu berwarna-warni, suara lalu-lintas kendaraan pun tak ketinggalan ikut meramaikan suasana.
Saking terpesonanya, ada beberapa orang dari penduduk tertarik dan mencoba untuk mendekati kota gaib itu. Namun mereka tak pernah kembali. Keesokan harinya, pencarian pun dilakukan.
Beberapa orang penduduk yang didampingi seorang paranormal tak berhasil menemukan warga yang hilang. Diduga mereka yang hilang diculik oleh makhluk halus penunggu hutan rawa itu.
Kisah mistis diatas tidak hanya bersumber dari satu orang saja, melainkan hampir semua lapisan masyarakat membenarkannya.
Selain di hutan rawa peristiwa aneh juga pernah, bahkan sering terjadi di beberapa tempat. Salah satunya adalah di Bukit Melintang yang letaknya tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk. Bukit kecil yang masih berupa hutan ini diyakini juga sebagai tempat bermukimnya makhluk halus dan pernah mengukir sejarah.
Ya, pada sekitar tahun 70-an, terjadi peristiwa memilukan. Pesawat milik TNI AU hilang bersama para awaknya saat terbang melintas wilayah Paloh. Diduga pesawat tersebut menabrak Bukit Melintang. Namun setelah dilakukan pencarian di tempat itu yang juga diteruskan menyisir titik rawan kecelakaan, para petugas tidak menemukan mayat maupun bangkai pesawat.
Pesawat dan awaknya seperti lenyap ditelan bumi. Salah seorang bidan kesehatan juga ikut hilang dalam peristiwa itu. Dia merupakan teman dekat salah seorang sumber Penulis. Dikisahkan, sebelum berangkat, terjadi ketegangan kecil di sebuah klinik kesehatan tempat si bidan bertugas.
Siang itu, Ibu Yeni (bukan nama sebenarnya) mendapat tugas mendadak ke perbatasan. Sebenarnya bukan dirinya yang mendapat perintah untuk berangkat, melainkan bidan lain. Berhubung yang mendapat giliran praktek di klinik itu adalah Ibu Yeni, terpaksa dia yang harus menggantikan bidan yang berhalangan itu.
Namun beberapa orang teman Ibu Yeni merasa keberatan dan menyarankan agar membatalkan keberangkatannya. Terutama karena menimbang cuaca benar-benar tidak mengizinkan. Mendung hitam diiringi kabut tebal menghiasi cakrawala, sungguh tidak memungkinkan bagi pesawat untuk lepas landas.
Namun bidan muda itu tetap bersikeras untuk berangkat, meski dia juga sangat menghargai masukan dan saran dari teman-temannya. "Terima kasih kalian sudah memperhatikan saya. Namun jangan sampai lupa, keberadaan kita di sini karena sudah kewajiban dan tanggungjawab. Sebagai seorang tenaga medis kita harus bisa mengambil tindakan yang bijaksana. Kebijakan yang lebih memihak pada khalayak ramai," tuturnya seperti yang disampaikan sumber Penulis.
Mendengar ucapan itu, orang-orang yang berada di dalam ruang klinik menjadi lemas dan tak lagi berkata-kata. Apalagi melihat Ibu Yeni sudah siap berangkat.
Setelah berpamitan, dia bergegas menuju bandara dan diantar beberapa orang temanmnya. Tak banyak obrolan dalam perjalanan itu, hanya saja sesekali Ibu Yeni melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
Wajahnya tampak sedikit tegang seperti dikejar sesuatu. Selang beberapa menit mereka pun tiba di bandara. Tanpa menunggu lama, Ibu Yeni segera melangkahkan kakinya menuju pesawat kecil yang sudah siap berangkat.
Tak lama kemudian, pesawat beserta awaknya itupun terbang menuju perbatasan. Tak ada yang dapat diceritakan setelah pesawat lepas landas. Sampai pada peristiwa lenyap pesawat beserta isinya itu terjadi.
Pasca kejadian aneh itu, Ibu Yeni sering datang menjenguk teman dekatnya termasuk juga suami dan anaknya. Menurut Yaminhudin, S.hut, seorang pemuda asal kecamatan Paloh yang memiliki kekuatan supranatural menembus dan berkomunikasi dengan makhluk halus penghuni Negeri Paloh mengatakan, pesawat itu terbang melintasi jalur yang semestinya tidak dilewati, karena merupakan titik pusat keramaian alam gaib.
Itu sebabnya, terjadi proses penarikan yang dilakukan oleh penguasa negeri gaib. Mereka khawatir pesawat tersebut akan mencelakakan penduduknya yang sedang beraktivitas di sana.
Korban yang hilang itu tidak mati, tetapi diambil oleh makhluk halus. Sebelum diangkat menjadi penduduk negeri gaib, terlebih dahulu dilakukan tawar-menawar antar korban dan penguasa Negeri Paloh.
Tawar-menawar itu memang harus dilakukan, karena setiap manusia yang telah masuk ke dalam negeri itu tidak diizinkan kembali ke alam nyata. Karena apabila kembali mereka akan mati.
Setelah terbentuk suatu kesepakatan, para korban harus mengikuti ritual khusus. Agar mereka dapat diterima di tengah masyarakat dan hidup rukun di dalamnya.
Berawal dari kecelakaan itulah, kemudian peristiwa-peristiwa aneh beruntun mendatangi penduduk setempat. Satu demi satu, gadis desa yang masih perawan hilang entah kemana dan diyakni diambil oleh makhluk halus yang menguasai daerah tersebut.
Sampai-sampai para lelaki mengeluarkan larangan kepada para wanita, isteri maupun anak-anaknya keluar rumah sendirian. Hal ini karena dikhawatirkan akan bernasib sama dengan yang lain.
Tak hanya itu, munculnya orang-orang tak dikenal ke pemukiman penduduk dirasa cukup meresahkan. Apalagi tidak diketahui dari mana mereka berasal. Seperti dalam suatu resepsi perkawinan yang diadakan oleh seorang warga, kebiasaan penduduk setempat apabila melangsungkan acara penikahan tidak perlu sibuk memikirkan biaya pesta, karena para tetangga akan datang memberikan sumbangan berupa lauk pauk dan uang, serta segala macam yang diperlukan.
Usut punya usut, ternyata beberapa undangan yang hadir dalam pesta itu bukanlah penduduk setempat. Namun warga mencoba untuk tetap waspada, khawatir kalau mereka berniat jahat. Setelah pesta usai, orang-orang itu bergegas pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu.
Beberapa orang warga mencoba mengejar mereka, namun tak seorang pun menemukan jejaknya. Setelah kembali dari pengejaran, salah seorang warga menemukan sebuah tas berwarna hitam dan segera memeriksanya. Di dalam tas itu ditemukan banyak sekali barang-barang aneh seperti keris, potongan rambut, kupasan kulit binatang, dan segala macam benda yang tidak lazim lainnya. Konon, orang-orang aneh itu sengaja meninggalkan tasnya sebagai hadiah pernikahan.
Sampai detik ini kejadian semacam itu masih sering terjadi. Namun warga sudah menganggapnya sebagai hal yang biasa. Malahan ada beberapa orang dari warga yang menikah dengan orang tak dikenal itu, yang sesungguhnya tak lain adalah makhluk halus penghuni Negeri Gaib Paloh.
Yaminhudin, S.hut. juga menjelaskan tentang tata cara kehidupan mereka, makhluk halus Negeri Paloh. Konon, kehidupan mereka sama seperti manusia dan sangat menjunjung tinggi adat istiadat leluhur. Menurut pantauan batin Yaminhudin yang langsung berkomunikasi dengan makhluk halus penghuni negeri gaib tersebut mengatakan, perkembangan penduduk yang tinggal di negeri itu sangat pesat.
Sistem pemerintahannya berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Pangeran Sandi. Sang Raja memimpin dengan arif dan bijaksana. Kebutuhan rakyatnya selalu tercukupi. Hal ini terjadi karena Negeri Paloh memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah.
Tanahnya yang subur ditumbuhi berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Kemajuan dan kecanggihan teknologi juga tak luput dari sumber daya manusianya. Sangatlah wajar bila beberapa orang penduduk di sekitar hutan pernah menyaksikan sebuah kota muncul di tengah hutan belantara. Karena memang penduduk Negeri Paloh sudah mampu menciptakan teknologi mutahir dan kota besar yang pernah muncul itulah buktinya.
Perihal penculikan yang sering dilakukan makhluk halus pada manusia, Yaminhudin, S.hut. juga menjelaskan mereka yang diculik oleh makhluk halus penghuni Negeri Paloh tidak untuk disakiti, namun karena dilandasi rasa sukanya terhadap manusia dan selanjutnya mereka akan mengawininya.
Banyak orang yang ingin masuk ke dalam negeri tersebut, namun tidak semudah itu. Mereka harus memiliki kemampuan supranatural dan berhati bersih. Karena apabila hati seseorang itu jahat, dikhawatirkan akan membahayakan kehidupan di alam tak kasat mata itu.http://kisahmistis.blogspot.com/2008/02/fenomena-mistis-kerajaan-gaib-negeri.html

Kamis, 26 Agustus 2010

Tips Melupakan Seseorang

Cara terbaik untuk melupakan seseorang.

1.Jauhkan diri daripada jumpa dia
2.Jangan contact dia.
3.Delete nick dia from YM korang.
4.Hindarkan diri dari "lepak" dengan dia.
5.Tak yah laa dok cerita pasal dia 24 jam.Hal ini mungkin akan menggembirakan anda di saat anda bercerita tuu tapi kesan jangka panjang ialah, dengan mengingati dia , hati anda yg terluka itu akan bertambah dalam lukanya..
6.Kalau boleh delete Friendster dia skali agar profile dia tak muncul kat FS korang everytime dia update FS.
7.Fikirkan semua sifat-sifat buruk dia yang korang rasa tak worth pun untuk diminati
8.Stop thinking that he/she is sweet. Tak de sweet nye derrr orang yang tak nampak keistimewaan kita kan.....
9.Ingat...hanya sayang orang yang sayang kita sahaja.
10.Berusaha untuk buang terus dia dari ingatan.
11.Tak yah laa nak "berkawan" dengan dia dengan harapan dia akan merubah fikiran.Kalau boleh lupakan dia terus dan anggap je dia dah mati.
12.Tumpukan perhatian kepada life anda.
13.Anggap sahaja bukan anda yg bermasalah tapi dia.
14.Tok sah laa letak org yg tinggalkan kita or treat kita cam sampah sebagai ratu/putera hati kita.Pertama,orang yg lukakan kita tak layak punmendapat tmpt yg istimewa dalam hati kita.Kedua,kalau anda tak buang org tu dari hati korang,korang akan terlepas cinta lain yang mungkin lebih hebat daripada ex korang yang sah2 tak sayangkan korang tu.
15.Akhir sekali tabahkan hati dan sentiasa ingat mana2 lelaki/perempuan pun bertuah memilih anda sebagai teman hidup kerana anda adalah seorang yang tabah menempuh dugaan hidup dan tidak gentar dan tidak bosan hidup secara solo.Malah anda sentiasa happy solo atau berpasangan.......Anda seorang yang kreatif.Anda mampu mencipta kegembiraan seorang.Tambahan pula, sikap anda yang matang dan optimistic itu mampu menarik perhatian pasangan yg lebih menghormati dan menyayagi anda.Siapa yang tidak kagum dengan orang yang pernah jatuh berkali-kali,tetapi mampu bangun semula dari setiap kegagalannya dan hidup seperti biasa secara normal.....




Minggu, 15 Agustus 2010

Cerita rakyat

Cerita rakyat from East Java
Cindelaras
Raden Putra was the king of Jenggala kingdom. He had a beautiful queen and concubine. Unlike the queen, the concubine had bad personalities. She was envious and jealous with the queen, so she planned to make the queen leave the palace. The concubine then asked the royal healer to help her in her plan. One day, the concubine pretended to be ill. Raden Putra called the royal healer to give the concubine treatments. “What is her disease?” Raden Putra asked the royal healer. “I’m very sorry, My Majesty. She is sick because the queen put poison in her meal,” the royal healer lied.
Raden Putra was shock and angry to hear the explanation. He called the queen and asked her if the story was true. Of course the queen denied, but Raden Putra won’t listen. “Please Your Majesty, have mercy. I really didn’t do anything,” cried the queen in her tears. Raden Putra’s anger ended in a decision. The queen should be banished to the woods and terminated. He did not know that the queen was already pregnant. Raden Putra commanded one of his general to do the punishment. The queen was banished to the woods, but the wise general didn’t have the heart to kill her. He built a simple house in the woods for her. On his way back to the palace, he smeared his sword with rabbit blood, so Raden Putra would believe that he had killed the queen.
After the general left, the queen lived by herself in the woods. Several months later, she gave birth to a healthy baby boy. The baby was named Cindelaras. He grew up as a nice, healthy, and handsome boy. One day, while Cindelaras helped her mother to collect some fire woods, an eagle dropped an egg. Cindelaras brought the egg to be brooded by a chicken behind their house. The egg hatched into a chick and then it slowly became a strong rooster. The rooster is no ordinary rooster. The rooster could sing. Every morning, the rooster woke Cindelaras up with its beautiful song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of Raden Putra.” The rooster often sang that song.
Cindelaras always woke up early in the morning and listen happily to his rooster’s song. He didn’t realize the meaning of the song until one day, he started to think. “Who is Raden Putra?” he asked his mother. The queen then told him the whole story. She also told him why they were banned from the kingdom and lived in the woods. Cindelaras was very surprised. He decided to go to the palace to meet the king, his father. Cindelaras asked her mother’s permission to go to the kingdom and to tell the king what really happened. He also brought his rooster that grew bigger and stronger each day.
On his way, Cindelaras stopped at a village. There, he met some people who were involved in cockfighting. They challenge him to see how strong his rooster was. “If your rooster wins, you’ll get a reward,” said the man who challenged him. Cindelaras accepted the challenge. In a few minutes, his rooster defeated the opponent’s rooster. He was challenged again by other man, and one more time, his rooster won. He won again and again.
The news about Cindelaras’ rooster quickly spread to the whole Jenggala kingdom and made Raden Putra curious. So, he invited Cindelaras to the palace. “What is your name, boy?” Raden Putra asked as Cindelaras arrived in the palace. “My name is Cindelaras, Your Majesty,” Cindelaras answered. He felt both thrilled and happy to see Raden Putra.
Raden Putra challenged Cindelaras with one condition. If Raden Putra’s rooster won, Cindelaras’ head would be cut off. But if Cindelaras’ rooster won, Raden Putra would share half of his wealth. Cindelaras accepted the condition. The competition was held in the front yard of the palace. The two roosters fought bravely. But in just a few minutes, Cindelaras’ rooster won the fight! Raden Putra shook his head and stared at Cindelaras from his seat, “That rooster is no ordinary rooster, and the boy is not an ordinaty boy either. Who is he exactly?” he thought. Raden Putra was about to asked when suddenly Cindelaras’ rooster sang the song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of Raden Putra.”
Raden Putra was surprised. “Is it true?” he asked. “Yes, My Majesty. My name is Cindelaras and my mother was the queen,” said Cindelaras. Raden putra called the general who had banished the queen. The general then confessed that he never killed the queen. Later, the royal healer also admitted his mistake. Raden Putra was so shocked. He immediately went to the woods to pick up the queen. Ever since, Cindelaras and his parents lived happily together. As for the concubine, she was sent to the jail as punishment.***

Cerita rakyat dari Jawa Timur
Cindelaras
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Dia memiliki seorang ratu yang cantik dan selir. Tidak seperti ratu, selir itu kepribadian buruk. Dia iri dan cemburu dengan ratu, jadi dia berencana untuk membuat ratu meninggalkan istana. selir kemudian meminta tabib istana untuk membantunya dalam rencananya. Suatu hari, selir yang pura-pura sakit. Raden Putra disebut tabib istana untuk memberikan perawatan selir. "Apa penyakit itu?" Tanya Raden Putra tabib istana. "Saya sangat menyesal, Mulia saya. Dia sakit karena ratu menaruh racun di makanannya, "berbohong tabib istana.
Raden Putra adalah terkejut dan marah mendengar penjelasan. Dia disebut ratu dan bertanya apakah cerita itu benar. Tentu saja ratu menolak, namun Raden Putra tidak mau mendengarkan. "Silakan Yang Mulia, kasihanilah. Aku benar-benar tidak melakukan apa-apa, "teriak ratu dalam air matanya. kemarahan Raden Putra berakhir di keputusan. Ratu harus dibuang ke hutan dan diakhiri. Dia tidak tahu bahwa ratu itu sudah hamil. Raden Putra menyuruh salah seorang umum untuk melakukan hukuman. Ratu dibuang ke hutan, tetapi bijak umum tidak memiliki hati untuk membunuhnya. Dia membangun sebuah rumah sederhana di hutan untuknya. Dalam perjalanan kembali ke istana, ia diolesi pedangnya dengan darah kelinci, sehingga Raden Putra akan percaya bahwa dia telah membunuh ratu.
Setelah meninggalkan umum, ratu tinggal sendirian di hutan. Beberapa bulan kemudian, ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Bayi itu bernama Cindelaras. Ia dibesarkan sebagai seorang anak laki-laki bagus sehat, dan tampan. Suatu hari, sedangkan Cindelaras membantu ibunya untuk mengumpulkan beberapa kebakaran hutan, elang menjatuhkan telur. Cindelaras membawa telur yang akan merajuk oleh ayam di belakang rumah mereka. telur menetas menjadi ayam dan kemudian perlahan-lahan menjadi ayam yang kuat. Ayam itu ada ayam biasa. Ayam itu bisa menyanyi. Setiap pagi, ayam Cindelaras terbangun dengan lagu yang indah, "Tuan saya Cindelaras. Rumahnya di hutan. Dia putra Raden Putra "Ayam itu sering menyanyikan lagu itu..
Cindelaras selalu bangun pagi-pagi dan mendengarkan lagu gembira untuk ayam nya. Dia tidak menyadari arti lagu itu sampai suatu hari, ia mulai berpikir. "Siapa Raden Putra?" Tanya dia ibunya. Ratu kemudian menceritakan kisah keseluruhan. Dia juga mengatakan mengapa mereka dilarang dari kerajaan dan tinggal di hutan. Cindelaras sangat terkejut. Dia memutuskan untuk pergi ke istana untuk bertemu Raja, ayahnya. Cindelaras minta izin ibunya untuk pergi ke kerajaan dan memberitahu raja apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga membawa ayam nya yang tumbuh lebih besar dan kuat setiap hari.
Dalam perjalanan, Cindelaras berhenti di sebuah desa. Di sana, ia bertemu dengan beberapa orang yang terlibat dalam adu ayam. Mereka menantangnya untuk melihat seberapa kuat ayam-nya. "Jika menang ayam Anda, Anda akan mendapatkan hadiah," kata pria yang menantangnya. Cindelaras menerima tantangan itu. Dalam beberapa menit, ayam-nya ayam mengalahkan lawan. Dia ditantang kembali oleh orang lain, dan sekali lagi, ayam nya menang. Dia menang lagi dan lagi.
Berita tentang ayam Cindelaras 'cepat menyebar ke seluruh kerajaan Jenggala dan Raden Putra membuat penasaran. Jadi, ia mengundang Cindelaras ke istana. "Siapa nama Anda, anak laki-laki" tanya Cindelaras Raden Putra sebagai tiba di istana. "Nama saya Cindelaras, Yang Mulia," jawab Cindelaras. Dia merasa terharu dan senang melihat Raden Putra.
Menantang Cindelaras Raden Putra dengan satu syarat. Jika ayam Raden Putra menang, kepala Cindelaras 'akan dipotong. Tetapi jika ayam Cindelaras 'menang, Raden Putra akan berbagi setengah dari kekayaannya. Cindelaras menerima kondisi ini. Lomba ini diadakan di halaman depan istana. Kedua ayam jantan bertempur dengan berani. Tetapi hanya dalam beberapa menit, ayam Cindelaras 'memenangkan pertempuran! Raden Putra menggeleng dan menatap Cindelaras dari tempat duduknya, "adalah ayam Itu ada ayam biasa, dan anak itu bukan anak ordinaty baik. Siapa dia sebenarnya? "Pikirnya. Raden Putra hendak tanya ketika tiba-tiba ayam jantan Cindelaras 'menyanyikan lagu, "Tuan saya Cindelaras. Rumahnya di hutan. Dia putra Putra Raden. "
Raden Putra terkejut. "Apakah benar" tanyanya. "Ya, Yang Mulia saya. Nama saya Cindelaras dan ibuku adalah ratu, "kata Cindelaras. putra Raden disebut umum yang telah dibuang ratu. Jenderal itu kemudian mengaku bahwa ia pernah membunuh ratu. Kemudian, tabib istana juga mengakui kesalahannya. Raden Putra sangat terkejut. Dia segera pergi ke hutan untuk mengambil ratu. Sejak saat itu, Cindelaras dan orang tuanya hidup bahagia bersama. Adapun selir, ia dikirim ke penjara sebagai hukuman .***

Cerita rakyat

Cerita rakyat from West Java
Sangkuriang
Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition.
They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry.
Sangkuriang feel sad and also confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to go away from their home and went on a journey. In the morning, Dayang Sumbi finally stopped crying. She started to feel better, so she went to find Sangkuriang. But her son was no where to be found. She looked everywhere but still couldn’t find him. Finally, she went home with nothing. She was exhausted. She fell asleep, and in her dream, she meets her husband. “Dayang Sumbi, don’t be sad. Go look for my body in the woods and get the heart. Soak it with water, and use the water to bathe, and you will look young forever,” said the prince in her dream. After bathing with the water used to soak the dog’s heart, Dayang Sumbi looked more beautiful and even younger.
And time passed by. Sangkuriang on his journey stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl.He didn't realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head.
After the young man left, Dayang Sumbi prayed for guidance. After praying, she became convinced that the young man was indeed her missing son. She realized that she had to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. But she did not wish to disappoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provides her with a lake and built a beautiful boat, all in one night.
Sangkuriang accepted this condition without a doubt. He had spent his youth studying magical arts. After the sun went down, Sangkuriang went to the hill. Then he called a group of genie to build a dam around Citarum River. Then, he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat.
Dayang Sumbi, who had been spying on him, realised that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. Dayang Sumbi immediately woke all the women in the village and asked them to wave a long red scarf. All the women in the village were waving red scarf, making it look as if dawn was breaking. Deceived by false dawn, the cock crowed and farmers rose for the new day.
Sangkuriang’s genie servants immediately dropped their work and ran for cover from the sun, which they feared. Sangkuriang grew furious. With all his anger, he kicked the unfinished boat. The boat flew and landed on a valley. The boat then became a mountain, called Mount Tangkuban Perahu (Tangkuban means upturned or upside down, and Perahu means boat). With his power, he destroyed the dam. The water drained from the lake becoming a wide plain and nowadays became a city called Bandung (from the word Bendung, which means Dam).***

Cerita rakyat dari Jawa Barat
Sangkuriang
Dulu di Jawa Barat, hidup seorang gadis cantik bernama Dayang Sumbi. Dia juga pintar dan cerdas. Kecantikannya dan kecerdasan membuat seorang pangeran dari kerajaan surgawi Kahyangan keinginan kembali sebagai istri. Sang pangeran meminta izin dari ayahnya untuk menikahi Dayang Sumbi. Orang-orang dari Kahyangan tidak bisa hidup berdampingan dengan manusia, tetapi ayahnya disetujui dengan satu syarat, ketika mereka memiliki anak, sang pangeran akan berubah menjadi anjing. Pangeran menerima kondisi ini.
Mereka menikah dan hidup bahagia di hutan sampai Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki. Sang pangeran kemudian berubah menjadi seekor anjing bernama Tumang. Anak mereka diberi nama Sangkuriang. Dia sangat cerdas dan tampan seperti ayahnya. Setiap hari, dia berburu binatang dan mencari buah-buahan untuk dimakan. Suatu hari, ketika ia berburu, Sangkuriang membunuh Tumang sengaja. arrow Nya rusa merindukan ia penargetan dan tekan Tumang sebagai gantinya. Ia pulang ke rumah dan memberitahukan ibunya tentang anjing. "Apa?" Dayang Sumbi terkejut. Didorong oleh kesedihan dan kemarahan, ia mengambil alat tenun dan memukul kepala Sangkuriang dengan itu. Dayang Sumbi begitu sedih, dia tidak memperhatikan apa pun untuk Sangkuriang dan mulai menangis.
Sangkuriang merasa sedih dan juga bingung. Bagaimana ibunya mencintai anjing lebih dari dia? Sangkuriang kemudian memutuskan untuk pergi jauh dari rumah mereka dan melanjutkan perjalanan. Di pagi hari, Dayang Sumbi akhirnya berhenti menangis. Dia mulai merasa lebih baik, jadi dia pergi untuk mencari Sangkuriang. Tapi anaknya ada di mana bisa ditemukan. Dia tampak di mana-mana tapi masih tidak bisa menemukannya. Akhirnya, ia pulang dengan apa-apa. Dia merasa lelah. Dia jatuh tertidur, dan dalam mimpinya, dia bertemu suaminya. "Dayang Sumbi, jangan sedih. Carilah tubuhku di hutan dan mendapatkan hati. Rendam dengan air, dan menggunakan air untuk mandi, dan Anda akan tampak muda selamanya, "kata sang pangeran dalam mimpinya. Setelah mandi dengan air yang digunakan untuk merendam jantung anjing, Dayang Sumbi tampak lebih indah dan lebih muda.
Dan waktu berlalu. Sangkuriang perjalanannya berhenti di sebuah desa dan bertemu dan jatuh cinta dengan indah girl.He tidak menyadari bahwa desa itu tanah airnya dan gadis cantik itu ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Cinta mereka tumbuh secara alami dan ia meminta gadis itu untuk menikah dengannya. Suatu hari, Sangkuriang yang terjadi berburu. Dia meminta Dayang Sumbi untuk memperbaiki sorban di kepalanya. Dayang Sumbi terkejut ketika melihat bekas luka di kepalanya di tempat yang sama di mana dia, tahun lalu, memukul kepala Sangkuriang.
Setelah pemuda itu pergi, Dayang Sumbi berdoa untuk bimbingan. Setelah berdoa, ia menjadi yakin bahwa pemuda itu memang anak hilang. Dia menyadari bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah Sangkuriang dari menikahinya. Tapi dia tidak ingin mengecewakannya dengan membatalkan pernikahan. Jadi, meskipun dia setuju untuk menikahi Sangkuriang, dia akan melakukannya hanya dengan syarat bahwa ia memberikan dengan danau dan membangun sebuah perahu yang indah, semua dalam satu malam.
Sangkuriang menerima kondisi ini tanpa keraguan. Dia telah menghabiskan masa mudanya belajar ilmu sihir. Setelah matahari terbenam, Sangkuriang pergi ke bukit. Lalu ia memanggil sekelompok jin untuk membangun bendungan di Sungai Citarum. Kemudian, ia memerintahkan para jin untuk menebang pohon dan membangun sebuah perahu. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang dan hamba jin hampir selesai perahu.
Dayang Sumbi, yang telah memata-matai dia, menyadari bahwa Sangkuriang akan memenuhi syarat yang dia minta. Dayang Sumbi segera membangunkan semua perempuan di desa dan meminta mereka untuk syal merah gelombang panjang. Semua perempuan di desa itu melambaikan syal merah, sehingga terlihat seolah-olah fajar telah melanggar. Tertipu oleh fajar palsu, ayam jantan berkokok dan petani naik untuk hari yang baru.
pelayan jin Sangkuriang segera menjatuhkan pekerjaan mereka dan berlari untuk berlindung dari matahari, yang mereka khawatir. Sangkuriang tumbuh marah. Dengan semua kemarahannya, ia menendang perahu yang belum selesai. Kapal terbang dan mendarat di sebuah lembah. Perahu itu kemudian menjadi sebuah gunung, yang disebut Gunung Tangkuban Perahu (Tangkuban berarti terbalik atau terbalik, dan Perahu berarti perahu). Dengan kekuatan, ia menghancurkan bendungan. Air dikuras dari danau menjadi sebuah dataran yang luas dan kini menjadi sebuah kota yang bernama Bandung (dari kata Bendung, yang berarti Bendungan ).***

Cerita rakyat

Cerita rakyat from West Sumatra
Malin Kundang
Once upon a time, on the north coast of Sumatra lived a poor woman and his son. The boy was called Malin Kundang. They didn’t earn much as fishing was their only source of income. Malin Kundang grew up as a skillful young boy. He always helps his mother to earn some money. However, as they were only fisherman’s helper, they still lived in poverty. “Mother, what if I sail overseas?” asked Malin Kundang one day to his mother. Her mother didn’t agree but Malin Kundang had made up his mind. “Mother, if I stay here, I’ll always be a poor man. I want to be a successful person,” urged Malin kundang. His mother wiped her tears, “If you really want to go, I can’t stop you. I could only pray to God for you to gain success in life,” said his mother wisely. “But, promise me, you’ll come home.”
In the next morning, Malin Kundang was ready to go. Three days ago, he met one of the successful ship’s crew. Malin was offered to join him. “Take a good care of yourself, son,” said Malin Kundang’s mother as she gave him some food supplies. “Yes, Mother,” Malin Kundang said. “You too have to take a good care of yourself. I’ll keep in touch with you,” he continued before kissing his mother’s hand. Before Malin stepped onto the ship, Malin’s mother hugged him tight as if she didn’t want to let him go.
It had been three months since Malin Kundang left his mother. As his mother had predicted before, he hadn’t contacted her yet. Every morning, she stood on the pier. She wished to see the ship that brought Malin kundang home. Every day and night, she prayed to the God for her son’s safety. There was so much prayer that had been said due to her deep love for Malin Kundang. Even though it’s been a year she had not heard any news from Malin Kundang, she kept waiting and praying for him.
After several years waiting without any news, Malin Kundang’s mother was suddenly surprised by the arrival of a big ship in the pier where she usually stood to wait for her son. When the ship finally pulled over, Malin Kundang’s mother saw a man who looked wealthy stepping down a ladder along with a beautiful woman. She could not be wrong. Her blurry eyes still easily recognized him. The man was Malin Kundang, her son.
Malin Kundang’s mother quickly went to see her beloved son. “Malin, you’re back, son!” said Malin Kundang’s mother and without hesitation, she came running to hug Malin Kundang, “I miss you so much.” But, Malin Kundang didn’t show any respond. He was ashamed to admit his own mother in front of his beautiful wife. “You’re not my Mother. I don’t know you. My mother would never wear such ragged and ugly clothes,” said Malin Kundang as he release his mother embrace.
Malin Kundang’s mother take a step back, “Malin…You don’t recognize me? I’m your mother!” she said sadly. Malin Kundang’s face was as cold as ice. “Guard, take this old women out of here,” Malin Kundang ordered his bodyguard. “Give her some money so she won’t disturb me again!” Malin Kundang’s mother cried as she was dragged by the bodyguard, ”Malin... my son. Why do you treat your own mother like this?”
Malin Kundang ignored his mother and ordered the ship crews to set sail. Malin Kundang’s mother sat alone in the pier. Her heart was so hurt, she cried and cried. “Dear God, if he isn’t my son, please let him have a save journey. But if he is, I cursed him to become a stone,” she prayed to the God.
In the quiet sea, suddenly the wind blew so hard and a thunderstorm came. Malin Kundang’s huge ship was wrecked. He was thrown by the wave out of his ship, and fell on a small island. Suddenly, his whole body turned into stone. He was punished for not admitting his own mother.***

Cerita rakyat dari Sumatra Barat
Malin Kundang
Dulu, di pantai utara Sumatera tinggal seorang wanita miskin dan anaknya. Anak itu bernama Malin Kundang. Mereka tidak mendapatkan banyak sebagai nelayan adalah satu-satunya sumber pendapatan mereka. Malin Kundang tumbuh sebagai seorang anak muda terampil. Dia selalu membantu ibunya untuk mendapatkan uang. Namun, karena mereka hanya pembantu nelayan, mereka masih hidup dalam kemiskinan. "Ibu, bagaimana kalau aku berlayar ke luar negeri?" Tanya Malin Kundang suatu hari kepada ibunya. Ibunya tidak setuju tetapi Malin Kundang telah mengambil keputusan. "Ibu, kalau aku tinggal di sini, aku akan selalu menjadi orang miskin. Aku ingin jadi orang sukses, "desak Malin Kundang. Ibunya menyeka air matanya, "Jika Anda benar-benar ingin pergi, aku tidak bisa berhenti Anda. Aku hanya bisa berdoa kepada Allah bagi Anda untuk meraih sukses dalam hidup, "kata ibunya bijak. "Tapi, janji saya, Anda akan pulang."
Pada pagi harinya, Malin Kundang sudah siap untuk pergi. Tiga hari lalu, ia bertemu dengan salah satu awak kapal yang sukses itu. Malin ditawarkan untuk bergabung dengannya. "Ambil dirimu baik-baik, Nak," kata Malin Kundang ibu saat ia memberinya beberapa bahan pangan. "Ya, Ibu," kata Malin Kundang. "Anda juga harus mengambil dirimu baik-baik. Aku akan tetap berhubungan dengan Anda, "lanjutnya sebelum mencium tangan ibunya. Sebelum Malin melangkah ke kapal itu, ibu Malin's memeluknya erat-erat seolah-olah dia tidak ingin membiarkannya pergi.
Sudah tiga bulan sejak Malin Kundang meninggalkan ibunya. Seperti ibunya diprediksi sebelumnya, ia tidak menghubunginya lagi. Setiap pagi, dia berdiri di dermaga. Dia ingin melihat kapal yang membawa Malin Kundang pulang. Setiap hari dan malam, ia berdoa kepada Allah untuk keselamatan anaknya. Ada begitu banyak doa yang telah ia katakan karena cinta yang mendalam padanya untuk Malin Kundang. Meski sudah setahun ia tidak mendengar kabar apapun dari Malin Kundang, ia terus menunggu dan berdoa untuknya.
Setelah beberapa tahun menunggu tanpa kabar apapun, ibu Malin Kundang yang tiba-tiba terkejut dengan kedatangan sebuah kapal besar di dermaga di mana ia biasanya berdiri untuk menunggu anaknya. Ketika akhirnya kapal menepi, ibu Malin Kundang yang melihat seorang pria yang kaya tampak melangkah menuruni tangga bersama dengan seorang wanita cantik. Dia tidak bisa salah. mata kabur-nya masih dengan mudah mengenalinya. Pria itu Malin Kundang, anaknya.
ibu Malin Kundang dengan cepat pergi untuk melihat anak kesayangannya. "Malin, kau sudah kembali, Nak" kata ibu Malin Kundang dan tanpa ragu-ragu, ia berlari untuk memeluk Malin Kundang, "Aku sangat merindukanmu." Tetapi, Malin Kundang tidak menunjukkan respons. Dia malu untuk mengakui ibunya sendiri di depan istrinya yang cantik. "Kau bukan Ibu saya. Aku tidak tahu Anda. Ibuku tidak akan pernah memakai pakaian compang-camping dan jelek seperti itu, "kata Malin Kundang saat ia melepaskan pelukannya ibu.
ibu Malin Kundang yang mengambil langkah mundur, "Malin ... Anda tidak mengenali saya? Aku ibumu "katanya sedih!. Wajah Malin Kundang itu sedingin es. "Guard, mengambil perempuan tua ini keluar dari sini," perintah Malin Kundang pengawalnya. "Beri dia uang agar dia tidak akan mengganggu aku lagi!" Ibu Malin Kundang menangis karena ia diseret oleh pengawal itu, "Malin ... putra saya. Kenapa kau memperlakukan ibumu sendiri seperti ini? "
Malin Kundang mengabaikan ibunya dan memerintahkan awak kapal untuk berlayar. ibu Malin Kundang yang duduk sendirian di dermaga. Hatinya begitu sakit, dia menangis dan menangis. "Ya Tuhan, jika ia tidak anakku, beritahukan dia telah menyelamatkan perjalanan. Tapi kalau dia, aku mengutuk dia menjadi batu, "ia berdoa kepada Allah.
Di laut yang tenang, tiba-tiba angin bertiup begitu keras dan badai datang. Kapal besar Malin Kundang yang rusak. Ia dilemparkan oleh gelombang dari kapal, dan jatuh di sebuah pulau kecil. Tiba-tiba, seluruh tubuhnya berubah menjadi batu. Dia dihukum karena tidak mengakui ibunya sendiri .***

Cerita rakyat

Cerita rakyat from Central Java
Mouse Deer and Tiger
One upon a time, there was a mouse deer living in a forest. Although he was small, he wasn’t afraid of the other bigger animals who wanted to eat him. He was so smart; he always managed to ditch them. One day, a tiger was wandering around for food. He hadn't been eating for days. He was really hungry. While he was walking in the forest, he saw Mouse Deer. The tiger wanted to eat him.
Tiger slowly ducked, crawled, approaching Mouse Deer, then..."Gotcha!" said Tiger. He caught Mouse Deer. “Hello, Mouse Deer! I’m really hungry right now. You’ll be my lunch!” said Tiger. Mouse Deer didn’t want to be his lunch. He tried to be calm. He looked around and saw some buffalo’s dung. He had an idea. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his cake,” said Mouse Deer calmly. “His cake?” said Tiger curiously. “Yes, there it is. It’s very delicious. The King doesn’t want anyone else to eat it, so he ordered me to guard it,” Mouse Deer pointed the buffalo’s dung. “Can I taste it?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just one little bite, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. “Well, okay, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then took a big mouthful of the ‘cake’. “Phoooey!” He spit it out. “Yuck, that’s not cake. That’s buffalo’s dung.”
Tiger ran through the forest. He caught up with Mouse Deer. “Mouse Deer, you tricked me. But now you will be my lunch.” Mouse Deer looked around and saw a wasp nest in a tree. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his drum,” said Mouse Deer calmly. “His drum?” said Tiger curiously. “Yes, there it is. It has the best sound in the world. The King doesn’t want anyone else to hit it,” Mouse Deer pointed the wasp nest. “Can I hit the King’s drum?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just one little hit, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. ”Well, all right, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse Deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then reached up and hit the wasp nest. Bzzzzzzz…! “Ouch…ouch! That’s not a drum. That a wasp nests!”
Tiger ran away. But the wasps keep following him. He came to the river. He jumped in and stayed underwater as long as he could. At last the wasps went away. Then he jumped out. He ran through the forest till he found Mouse Deer. “Mouse Deer, you tricked me again. But now you will be my lunch.” Mouse Deer looked around and saw a cobra. The snake was coiled asleep on the ground. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his belt,” said Mouse Deer calmly. “His belt?” said Tiger curiously. “Yes. There it is. It’s the best belt in the world. The King doesn’t want anyone else to wear it,” Mouse Deer pointed the cobra. “Can I wear it?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just for one moment, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. ”Well, all right, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse Deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then took the snake and started to warp it around himself. The cobra woke up. It squeezed Tiger and bit him. SSssssstt! “Oouch! Ow! Ooow! That’s not a belt! That’s a cobra! Help! Mouse Deer! Help!” But Mouse Deer was already far away. He laughed aloud. Mouse Deer was safe from Tiger now.***

Cerita rakyat dari Jawa Tengah
Mouse Rusa dan Harimau
Satu waktu dulu, ada kancil yang tinggal di hutan. Meskipun ia masih kecil, ia tidak takut pada binatang yang lebih besar lain yang ingin memakannya. Dia begitu pintar, dia selalu berhasil parit mereka. Suatu hari, seekor harimau berjalan-jalan di sekitar untuk makanan. Dia tidak pernah makan selama berhari-hari. Dia benar-benar lapar. Sementara ia berjalan di hutan, ia melihat Deer Mouse. Harimau itu ingin memakannya.
Tiger perlahan merunduk, merangkak, mendekati Rusa Mouse, lalu ... "Gotcha!" kata Harimau. Dia tertangkap Mouse Deer. "Halo, Mouse Deer! Aku benar-benar lapar sekarang. Anda akan makan siang saya, "kata Tiger. Deer Mouse tidak ingin menjadi makan siangnya. Dia mencoba tenang. Dia memandang sekeliling dan melihat beberapa kotoran kerbau. Dia punya ide. "Maafkan aku, Tiger. Saya tidak bisa makan siang Anda sekarang. Raja telah memerintahkan saya untuk menjaga kuenya, "kata Mouse Deer tenang. "Kue-Nya" kata? Macan ingin tahu. "Ya, itu dia. Ini sangat lezat. Raja tidak ingin orang lain untuk memakannya, sehingga ia memerintahkan saya untuk menjaganya, "Deer Mouse menunjuk kotoran kerbau. "Dapatkah saya rasa itu?" Tanya Harimau. "Tentu saja Anda tidak bisa. Raja akan sangat marah, "kata Mouse Deer menolak. "Hanya satu gigitan kecil, Mouse Deer! Raja tidak akan pernah tahu, "kata Tiger. "Yah, oke, Tiger. Tapi pertama-tama membiarkan saya menjalankan jauh, sehingga Raja tidak akan menyalahkan saya, "kata Rusa Mouse. "Baiklah, Mouse rusa. Anda bisa pergi sekarang "Kijang Mouse. Berlari cepat keluar dari pandangan. Harimau kemudian mengambil kue besar mulut penuh dari ''. "Phoooey" meludah! Dia keluar. "Yekh, itu bukan kue. Itu kotoran kerbau. "
Harimau berlari melalui hutan. Dia menyusul Mouse Deer. "Mouse Deer, Anda menipuku. Tapi sekarang Anda akan makan siang saya "Mouse Deer memandang sekeliling dan melihat sebuah sarang lebah di pohon.. "Maafkan aku, Tiger. Saya tidak bisa makan siang Anda sekarang. Raja telah memerintahkan saya untuk waspada drum, "kata Mouse Deer tenang. "Nya drum" kata? Macan ingin tahu. "Ya, itu dia. Ini memiliki suara terbaik di dunia. Raja tidak ingin orang lain untuk memukul, "Deer Mouse menunjuk sarang tawon. "Bisakah aku memukul Raja drum?" Tanya Harimau. "Tentu saja Anda tidak bisa. Raja akan sangat marah, "kata Mouse Deer menolak. "Hanya satu hit kecil, Mouse Deer! Raja tidak akan pernah tahu, "kata Tiger. "Yah, baiklah, Tiger. Tapi pertama-tama membiarkan saya menjalankan jauh, sehingga Raja tidak akan menyalahkan saya, "kata Rusa Mouse. "Baiklah, Mouse Deer. Anda bisa pergi sekarang "Kijang Mouse. Berlari cepat keluar dari pandangan. Tiger lalu mengulurkan tangan dan tekan sarang tawon. Bzzzzzzz ...! "Aduh ... aduh! Itu bukan sebuah drum. Itu sarang tawon! "
Tiger melarikan diri. Tapi tawon terus mengikutinya. Dia datang ke sungai. Dia melompat masuk dan tinggal di bawah air selama ia bisa. Akhirnya tawon pergi. Lalu dia melompat keluar. Dia berlari menembus hutan sampai ia menemukan Deer Mouse. "Mouse Deer, Anda tertipu lagi. Tapi sekarang Anda akan makan siang saya "Mouse Deer melihat sekeliling dan melihat kobra.. Ular itu melingkar tidur di tanah. "Maafkan aku, Tiger. Saya tidak bisa makan siang Anda sekarang. Raja telah memerintahkan saya untuk menjaga sabuk, "kata Mouse Deer tenang. "Sabuk-Nya" kata? Macan ingin tahu. "Ya. Ada itu. Ini adalah sabuk terbaik di dunia. Raja tidak ingin orang lain untuk memakainya, "Deer Mouse menunjuk kobra itu. "Dapatkah saya memakainya?" Tanya Harimau. "Tentu saja Anda tidak bisa. Raja akan sangat marah, "kata Mouse Deer menolak. "Hanya untuk satu saat, Rusa Mouse! Raja tidak akan pernah tahu, "kata Tiger. "Yah, baiklah, Tiger. Tapi pertama-tama membiarkan saya menjalankan jauh, sehingga Raja tidak akan menyalahkan saya, "kata Rusa Mouse. "Baiklah, Mouse Deer. Anda bisa pergi sekarang "Kijang Mouse. Berlari cepat keluar dari pandangan. Tiger lalu mengambil ular dan mulai melengkung di sekitar dirinya. kobra itu terbangun. Hal meremas Harimau dan menggigitnya. SSssssstt! "Oouch! Aduh! Ooow! Itu bukan ikat pinggang! Itu kobra! Bantuan! Mouse Deer! Bantuan "Tapi! Mouse Deer sudah jauh. Dia tertawa keras. Deer Mouse itu aman dari Tiger sekarang .***